Salah satu pintu yang dibuka oleh Allah untuk meraih keuntungan besar
dari bulan Ramadhan adalah melalui sedekah. Islam sering menganjurkan
umatnya untuk banyak bersedekah. Dan bulan Ramadhan, amalan ini menjadi
lebih dianjurkan lagi. Dan demikianlah sepatutnya akhlak seorang mukmin,
yaitu dermawan. Allah dan Rasul-Nya memerintahkan bahkan memberi contoh
kepada umat Islam untuk menjadi orang yang dermawan serta pemurah.
Ketahuilah bahwa kedermawanan adalah salah satu sifat Allah Ta’ala,
sebagaimana hadits:
إن الله تعالى جواد يحب الجود ويحب معالي الأخلاق ويكره سفسافها
“Sesungguhnya
Allah Ta’ala itu Maha Memberi, Ia mencintai kedermawanan serta akhlak
yang mulia, Ia membenci akhlak yang buruk.” (HR. Al Baihaqi, di
shahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami’, 1744)
Dari hadits ini
demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pelit dan bakhil adalah akhlak
yang buruk dan bukanlah akhlak seorang mukmin sejati. Begitu juga, sifat
suka meminta-minta, bukanlah ciri seorang mukmin. Bahkan sebaliknya
seorang mukmin itu banyak memberi. Sebagaimana sabda Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam:
اليد العليا خير من اليد السفلى واليد العليا هي المنفقة واليد السفلى هي السائلة
“Tangan
yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Tangan di atas
adalah orang yang memberi dan tangan yang dibawah adalah orang yang
meminta.” (HR. Bukhari no.1429, Muslim no.1033)
Selain itu, sifat
dermawan jika di dukung dengan tafaqquh fiddin, mengilmui agama dengan
baik, sehingga terkumpul dua sifat yaitu alim dan juud (dermawan), akan
dicapai kedudukan hamba Allah yang paling tinggi. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
إنَّما الدنيا لأربعة نفر: عبد رزقه الله مالاً وعلماً فهو يتقي فيه ربه ويصل فيه رحمه، ويعلم لله فيه حقاً فهذا بأفضل المنازل
“Dunia
itu untuk 4 jenis hamba: Yang pertama, hamba yang diberikan rizqi oleh
Allah serta kepahaman terhadap ilmu agama. Ia bertaqwa kepada Allah
dalam menggunakan hartanya dan ia gunakan untuk menyambung silaturahim.
Dan ia menyadari terdapat hak Allah pada hartanya. Maka inilah kedudukan
hamba yang paling baik.” (HR. Tirmidzi, no.2325, ia berkata: “Hasan
shahih”)
Thursday, 7 June 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment